Dewa 19 (1986 - 2007)

Awal Bentuk (1986)
Dewa adalah sebuah grup band musik Indonesia asal Surabaya yang dibentuk pada tahun 1986 oleh empat orang siswa SMP Negeri 6 Surabaya. Nama Dewa merupakan akronim dari nama personil mereka yang terdiri dari Dhani Ahmad (keyboard, vokal), Erwin Prasetya (bass), Wawan Juniarso (drum) dan Andra Junaidi (gitar).
Dewa pada awalnya muncul dengan aliran musik pop dan kemudian berubah haluan menjadi beraliran musik jazz setelah Erwin (pemain bass) memperkenalkan musik jazz ke grup ini. Grup ini pun pernah berganti nama menjadi Down Beat pada tahun 1988 setelah masuknya anggota baru bernama Salman menggantikan posisi Wawan juniarso. Sementara Wawan sendiri keluar dari dewa dan bergabung dengan grup Outsider. Nama Down Beat cukup terkenal di wilayah Jawa Timur. Mereka pernah meraih juara I Festival band SLTA di tahun 1990 dan meraih juara II Jarum Super Fiesta Musik. Wawan Juniarso diminta oleh Dewa untuk bergabung kembali di tahun 90-an. Kembalinya Wawan ke grup Dewa membawa serta personil baru Ari Lasso dan merubah nama grup menjadi Dewa19 karena pada waktu itu personilnya rata-rata berumur 19 tahun, dan merubah aliran musiknya dari jazz menjadi aliran alternatif yang merupakan campuran dari aliran pop, rock dan jazz.

Untuk memulai karirnya, mereka memutuskan pergi ke Jakarta. Dengan modal 10 juta milik Harun (teman Wawan) mereka pun hijrah ke Jakarta untuk membuat rekaman 10 lagu di Studio 15 milik JK Record, milik Judy Kristianto, yang terletak di kawasan Petojo-Jakarta Pusat. Begitu rekaman selesai semua personel Band Dewa pulang ke Surabaya, kecuali Dhani yang tetap tinggal di rumah neneknya di Bogor; dan berniat mencari label rekaman yang bersedia mengorbitkan album perdana  mereka. Namun tak seperti yang diharapkan, banyak perusahaan rekaman yang menolak mereka karena menganggap lagu mereka kurang menjual, karena warna musiknya dianggap lain atau asing oleh produser musik Indonesia waktu itu. Hingga pada akhirnya, master rekaman mereka dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records.

Album Dewa 19 (1992)
Pada tahun 1992, Dewa 19 berhasil meluncurkan album perdananya yang berjudul Dewa 19. Singel pertama dari album ini adalah "Kangen" yang sukses menjadi all time-hits. Lagu ini telah beberapa kali direkam ulang, termasuk duet antara Chrisye dan Sophia Latjuba di tahun 2002. Album ini juga menelurkan hits lainnya seperti "Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi", yang dipopulerkan ulang oleh Ratu di tahun 2003. Single “Kangen” dan “Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi” ini sangat populer dan sukses mendapat tempat di hati pecinta musik Indonesia. Album ini merupakan satu-satunya album Dewa 19 yang dirilis di bawah label Team Records. Album perdana mereka pun meledak dan laris di pasaran, sehingga Team Records (producernya) kewalahan dan meminta Aquarius Musikindo untuk mengabil alih produksi album ini. Nama Dewa 19 pun seketika melejit di blantika musik Indonesia. Melalui album ini, Dewa 19 berhasil menyabet 1 penghargaan Anugerah PWI Musik untuk kategori Penyanyi/Pemusik Panggung Produktif di tahun 1992 dan 2 penghargaan di BASF Awards 1993, masing-masing untuk kategori “Pendatang Baru Terbaik” dan “Album Terlaris 1993″.

Daftar lagu
Kangen (Dhani)
Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi (Dhani)
Bayang-Bayang (Dhani)
Selamat Pagi (Dhani, Ari Lasso, Andra Junaidi)
Swear (Dhani, Ari Lasso)
Bayi 19 (Andra Junaidi)
Rein (Dhani)
Dewa & Si Mata Uang (Dhani, Wawan. J, Erwin. P)
Hanya Mimpi (Andra Junaidi, Dhani, Ari Lasso)

Personel
Ahmad Dhani - Keyboard, Backing Vocal
Andra Junaidi - Guitar
Ari Lasso - Vocal
Erwin Prasetya - Bass
Wawan Juniarso - Drum


Album Format Masa Depan (1994)
Pada tahun 1994, Dewa 19 merilis album kedua mereka yang berjudul Format Masa Depan. Album ini merupakan album pertama Dewa 19 yang dirilis di bawah perusahaan rekaman HJ Productions dan di distribusikan oleh Aquarius Musikindo. Di tengah penggarapan album ini, Wawan hengkang dari Dewa 19 dan kemudian digantikan sementara oleh pemain pembantu Rere (sekarang drummer ADA Band). Terhitung sejak 24 September 1994 Aquarius Musikindo resmi menjadi label Dewa 19 menggantikan Team Records. Album ini menelurkan singel berjudul “Aku Milikmu” dan “Tak Akan Ada Cinta Yang Lain”, yang juga merupakan lagu Hit pada waktu itu.

Daftar Lagu
Aku Milikmu (Ahmad Dhani, Andra Junaidi, Ari Lasso)
Masihkah Ada (Andra Junaidi, Ari Lasso)
Still I'm Sure We'll Love Again (Ahmad Dhani, Erwin. P)
Sembilan Hari & Liberty (Ahmad Dhani)
Format Masa Depan (Ahmad Dhani)
Mahameru (Ahmad Dhani)
Imagi Cinta (Ahmad Dhani)
Selamat Ulang Tahun (Ahmad Dhani)
Deasy (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)
Tak Kan Ada Cinta Yang Lain (Ahmad Dhani)


Personil
Ahmad Dhani - Keyboard, Backing vocal
Andra Junaidi - Gitar
Ari Lasso - Vokal
Erwin Prasetya - Bass
Rere - Drum (Personil Pendukung)


Album Terbaik Terbaik (1995)
Pada tahun 1995, Dewa19 berhasil merilis album ketiga yang bertajuk Terbaik Terbaik. Album yang memuat 11 lagu ini direkam sejak bulan Oktober 1994 hingga Mei 1995 di berbagai studio: Gin's Studio, Triple M, Studio 15 dan RJ Studio, serta dimasterkan di Don Bartley, 301 Studio, Australia. Pada album ini Putra Jaya Husin bertindak sebagai Executive Producer dan Ahmad Dhani bertindak sebagai produser dan menciptakan hampir semua lagu di album ini. Album ini memiliki konsep musik pop rock yang dikembangkan dengan menambah unsur-unsur jazz, folk, funk dan ballad.
Untuk foto-foto dan sampul album digarap oleh Dimas Djayadiningrat. Wong Aksan kemudian bergabung dan menempati posisi drummer yang kosong setelah Wawan hengkang. Banyak pengamat musik meyakini bahwa inilah album terbaik yang pernah dibuat Dewa 19 yang mengukuhkan mereka sebagai salah satu grup band besar terkreatif di Indonesia. Majalah Rolling Stone edisi Desember 2007, menempatkan album ini di posisi 26 dalam daftar “150 Album Indonesia Terbaik”. Dalam album ini terdapat singel berjudul “Cukup Siti Nurbaya”, “Satu Hati (Kita Semestinya)” dan “Cinta ‘Kan Membawamu Kembali”. Single tersebut menjadi hit dan sangat populer, sehingga di album ini Dewa 19 kembali meraih penghargaan BASF Awards untuk “Grup Musik Rock Terbaik”, “Grup/Duo Rekaman Terbaik” serta “Tata Musik Rekaman Terbaik”. Video klip “Cukup Siti Nurbaya” juga mendapat penghargaan sebagai “Video Klip Terbaik” di ajang Video Musik Indonesia. Album Terbaik Terbaik telah sukses terjual sebanyak 500.000 keping di Indonesia. Sejak album ini pula Dewa 19 mulai menggunakan istilah Baladewa untuk menyebut para penggemar fanatiknya.

Daftar Lagu
I P S (Andra Ramadan)
Cukup Siti Nurbaya (Ahmad Dhani)
Satu Hati (Kita Semestinya) (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)
Terbaik Terbaik (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)
Hanya Satu (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)
Cinta Kan Membawamu Kembali (Ahmad Dhani)
Manusia Biasa (Ahmad Dhani)
Restoe Boemi (Ahmad Dhani, Erwin Prasetya
Hitam Putih (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)
Jalan Kita Masih Panjang (Ahmad Dhani)
Jangan Pernah Mencoba (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)

Personil
Ahmad Dhani - Keyboard, piano, background vocal
Andra Junaidi - Electric & accoustic guitar, riff concept
Erwin Prasetya - Bass, 5 strings fretless, background vocal
Ari Lasso - Lead vocal
Wong Aksan - Drum

Album Pandawa Lima (1997)
Di tahun 1997 Album keempat Dewa 19 yang berjudul Pandawa Lima pun berhasil dirilis. Pandawa Lima merupakan album terakhir Dewa 19 bersama Ari Lasso sebagai vokalis. Album ini melahirkan sejumlah hits di antaranya berjudul “Kirana” dan “Kamulah Satu-Satunya”. Melalui album ini, Dewa 19 sukses meraih 6 penghargaan di Anugerah Musik Indonesia 1997 dan 1998, yaitu untuk kategori, “Lagu Terbaik Umum” (1997), "Penyanyi Duo/Grup Terbaik Alternatif" (1997), “Cover Album Terbaik” (1997), “Album Rhythm & Blues Terbaik” (1998), "Video Klip Favorit single Kamulah Satu-Satunya" (1998) serta "Video Klip Favorit single Kirana" (1998). Pandawa Lima telah sukses terjual lebih dari 800 ribu keping dan mendapat sertifikat 5x Platinum.

Daftar lagu
Kirana (Ahmad Dhani, Erwin Prasetya)
Aku Disini Untukmu (Ahmad Dhani, Andra Junaidi, Wong Aksan)
Bunga (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)
Suara Alam (Ari Lasso, Ahmad Dhani, Wong Aksan)
Sebelum Kau Terlelap (Ahmad Dhani, Erwin Prasetya)
Satu Sisi (Ahmad Dhani, Ari Lasso)
Aspirasi Putih (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)
Cindi (Ahmad Dhani, Andra Junaidi)
Petuah Bijak (Ahmad Dhani, Andra Junaidi, Wong Aksan)
Selatan Jakarta (Ahmad Dhani, Erwin Prasetya)
Kamulah Satu-Satunya (Ahmad Dhani, Erwin Prasetya)


Personel
Andra Junaidi - Guitar Electric & Acoustic e-bow Guitar
Wong Aksan - Drums, Synthesizer, Voice, Computer Editor
Erwin Prasetya - Bass
Ari Lasso - Vocals
Ahmad Dhani - Keyboard, Synthesizer Organ, Voice


Setelah sukses mengeluarkan keempat album, pada tanggal 4 Juni 1998, Wong Aksan resmi dikeluarkan dari Dewa 19 akibat permainannya yang terlalu kental dengan corak jazz. Ia digantikan oleh Bimo Sulaksono (mantan anggota Netral). Tak lama kemudian Bimo keluar dari grup ini dan bergabung dengan Bebi untuk membentuk grup Romeo. Grup band ini sempat menghadapi masalah akibat dua personilnya, Ari Lasso dan Erwin Prasetya mengalami ketergantungan berat terhadap narkoba. Selain menghancurkan kehidupan pribadi mereka, narkoba juga melumpuhkan seluruh aktivitas Dewa 19. Berbagai tawaran manggung terpaksa ditolak dan dibatalkan karena sering pada saat manggung, Ari tampil dengan kondisi yang memprihatinkan. Album ke-5 Dewa 19 tidak pernah selesai digarap akibat jadwal rekaman yang sering ditunda. Perlahan mulai timbul konflik di tubuh Dewa 19. Ari dan Erwin sempat diberi waktu istirahat beberapa bulan dan Dewa 19 divakumkan untuk sementara waktu. Erwin kemudian memutuskan untuk masuk rehabilitasi dan pesantren untuk menghilangkan kebiasaan buruknya itu. Setelah melewati waktu yang cukup lama Erwin berhasil sembuh. Sementara Ari Lasso sama sekali tak ada tanda-tanda membaik, bahkan semakin memburuk. Melihat kondisi Ari Lasso semakin mengkhawatirkan, dengan terpaksa ia dikeluarkan dari posisi vokalis Dewa 19. Pada tahun 1999, Dewa merilis album The Best of Dewa 19, yang berisi karya-karya terbaiknya semasa Ari Lasso menjadi vokalis. Album ini memuat dua lagu baru yaitu “Elang” dan “Persembahan dari Surga”. Album ini kembali meraih sukses meski tanpa sepotong promosi apapun. Setelah perilisan album ini, Dewa 19 resmi hanya tinggal 2 orang personel saja.

Formasi Baru Dewa
Elfonda Mekel (Once) yang berkenalan dengan Ahmad Dhani di tahun 1997,  direkrut  menjadi vokalis
baru Dewa 19 menggantikan Ari Lasso. Sebelumnya, Once bersama Dhani dan Andra sempat menggarap rekaman untuk film Kuldesak. Once kemudian juga mengajak temannya, Tyo Nugros bergabung dengan Dewa 19 untuk mengisi posisi drumer yang kosong. Setelah sekian lama vakum dari blantika musik Indonesia, akhirnya pada tanggal 30 April 2000, Dewa tampil secara perdana dengan formasi baru: Ahmad Dhani  (keyboard), Andra Junaidi (gitar), Once (vokalis) dan Tyo Nugros (drumer). Erwin Prasetya (Bass) yang telah sembuh total dari narkoba kembali bergabung dengan Dewa. Kali ini Dewa 19 hadir dengan nama “Dewa” saja, tanpa  embel-embel “19″.



Album Bintang Lima (2000)
Pada  tahun  2000,  Dewa  merilis album kelimanya  bertajuk Bintang  Lima.  Awalnya  banyak  yang
pesimis dengan formasi Dewa saat itu. Namun ternyata, album Bintang Lima justru meledak di pasaran, bahkan menjadi album tersukses sepanjang karier Dewa. Dari 11 materi lagu di album tersebut, 6 di antaranya manjadi lagu favorit anak-anak muda di seantero tanah air. “Roman Picisan”, “Dua Sejoli”, “Risalah hati”, “Separuh Nafas”, “Cemburu” dan “Lagu Cinta” adalah lagu-lagu yang banyak direquest di radio-radio terkemuka di Indonesia. Dewa mengadakan tur di 36 kota untuk mempromosikan album ini sekaligus memperkenalkan formasi baru mereka. Melalui album ini, Dewa menyabet 3 penghargaan AMI Awards 2000, yaitu “Penyanyi/Group Terbaik”, “Lagu Terbaik” (“Roman Picisan”) dan “Album Terbaik”. Bintang Lima sukses terjual lebih dari 1,7 juta keping dan merupakan salah satu album terlaris di Indonesia. Total penjualan album ini (asli dan bajakan) diperkirakan mencapai 9 juta keping.

Daftar lagu
 Mukadimah
 Roman Picisan
 Dua Sejoli
 Risalah Hati
 Separuh Nafas
 Cemburu
 Hidup Adalah Perjuangan
 Lagu Cinta
 Cinta Adalah Misteri
 Sayap-Sayap Patah
 1000 Bintang

Personel
Ahmad Dhani - Keyboard, Guitar, Backing Vocal
Andra Junaidi - Guitar
Once - Lead Vocal
Erwin Prasetya - Bass
Tyo Nugros - Drum


Album Cintailah Cinta (2002)
Album keenam Cintailah Cinta dirilis pada tanggal 5 April 2002 di bawah label Aquarius Musikindo. Album ini melahirkan beberapa hits seperti "Pupus", "Arjuna", "Kasidah Cinta" dan lainnya. Album ini awalnya akan diberi judul  Indera Ke-Enam,  namun hanya karena  pertimbangan  pasar,  pihak  label
menggantinya  menjadi Cintailah Cinta. Album ini pun kembali mendulang sukses album Bintang Lima. Sebelum resmi dirilis di pasaran album ini bahkan telah laris sebanyak 200.000 keping. Total penjualan album ini telah mencapai lebih 1,04 juta keping. Pada ajang AMI Awards 2002, Dewa berhasil membawa 3 penghargaan AMI Award (2002) untuk kategori “Duo/Grup Pop Terbaik”, “Lagu Terbaik” (“Arjuna”) serta “Cover album terbaik dan1 penghargaan SCTV Music Award (2003) kategori "Band Paling Ngetop". Di tengah kesuksesan yang diraihnya, Dewa tersandung masalah pelanggaran hak cipta. Lagu berjudul “Arjuna Mencari Cinta” digugat oleh Yudhistira ANM Massardi, selaku penulis novel dengan judul yang sama. Dewa dianggap menciplak judul novel “Arjuna Mencari Cinta” tanpa konfirmasi dengan si penulis. Meskipun awalnya sempat bersikukuh tidak bersalah, Dewa akhirnya bersedia berdamai dengan mengganti judul lagunya menjadi “Arjuna”. Pada tahun yang sama, Dewa merekam lagu berjudul “Juara Sejati” untuk menjadi theme song resmi Piala Dunia 2002 di Indonesia, yang disiarkan oleh RCTI. Meskipun awalnya bukan untuk tujuan komersil, lagu ini kemudian dirilis dalam kompilasi bertajuk NU Rock. Pada tanggal 1 Juli 2002, Erwin Prasetya kembali dikeluarkan dari Dewa oleh pihak manajemen untuk selama-lamanya. Ia kemudian digantikan oleh Yuke Sampurna, yang merupakan mantan basist The Groove.

Daftar Lagu
 Arjuna
 Kosong
 Mistikus Cinta
 Angin
 Pupus
 Cintailah Cinta
 Kasidah Cinta
 Bukan Rahasia
 Air Mata



Dewa menggelar tur bertajuk “Atas Nama Cinta” di 25 kota di Indonesia, yang dibuka dengan konser di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, 18 Februari 2003. Dalam tur ini, Dewa juga mengikutsertakan Ari Lasso, mantan vokalis Dewa. Pada awal tahun 2004, Dewa merilis album live dobel Atas Nama Cinta yang merupakan rekaman konser saat tur Atas Nama Cinta, menampilkan lagu-lagu hits Dewa sejak tahun 1992 dalam versi konser. Dewa juga merilis ulang The Best Of Dewa 19 dalam bentuk DVD berisi Kelahiran & Perjalanan Dewa 19 serta 10 video klip, ditambah 1 CD audio dan 1 buku sejarah dan perjalanan Dewa 19. Sejak dirilis di tahun 1999, album The Best of Dewa 19 sendiri telah terjual hampir 1 juta keping. Pada tahun 2004, Dewa kembali melakukan tur di 30 kota yang disponsori Yamaha bertajuk “Yamaha Dewa Tour 2004 Selalu Terdepan”.

Album Laskar Cinta (2004)
Selepas melakukan tur, bertempat di Avenue, Sari Pan Pacific Hotel, Dewa resmi merilis album kedelapannya yang berjudul Laskar Cinta pada tanggal 22 November 2004. Di album ini Dewa menyuguhkan musik rock yang lebih keras serta penggunaan musik sampling. Album ini melejitkan hits berjudul “Pangeran Cinta”, “Satu” dan “Cinta Gila”. Nama Dewa kemudian dikembalikan lagi menjadi “Dewa 19″.
Masalah kembali menimpa Dewa 19, kali ini dengan Front Pembela Islam (FPI) menyangkut sampul album Laskar Cinta yang memuat logo seperti kaligrafi Allah. Perseteruan ini sempat berbuntut pada pelaporan Dewa 19 ke polisi oleh FPI. Setelah saling melempar komentar-komentar panas di media, akhirnya pada tanggal 27 April 2005, Dewa 19 dan pengacaranya Habib Umar Husein, SH menggelar jumpa pers, untuk mengumumkan itikad mau merubah logo dalam sampul album “Laskar Cinta”. Perubahan logo ini dilakukan oleh Tepan Cobain dari tim kreatif Dewa dengan berkonsultasi pada ahli kaligrafi Al Qur’an, Didin Sirajuddin AR. Menyangkut perubahan logo, Dewa 19 juga mencetak ulang cover album Laskar Cinta. Dalam cetak ulang cover album itu, selain ada perubahan logo, juga ada perubahan di gambar personel Dewa yang sebelumnya terlihat memakai tato dihilangkan, sesuai saran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Daftar lagu
Pangeran Cinta
Atas Nama Cinta
Satu
Indonesia Saja
Sweetest Place
Hidup Ini Indah
Cinta Gila
Nonsens
Hadapi Dengan Senyuman
Matahari Bintang Bulan
Aku Tetaplah Aku
Shine On

Personel
Ahmad Dhani - Keyboard, Backing Vocal
Andra Junaidi - Guitar
Yuke Sampurna - Bass
Once - Lead Vocal
Tyo Nugros - Drum


Kiprahnya di Dunia Internasional
Sepanjang tahun 2003 hingga 2005, Dewa telah beberapa kali di undang untuk mengadakan konser di kancah  internasional.  Pada tanggal 13-15  Agustus  2003,  Dewa  mengadakan  2  buah  konser  di  Jepang, masing-masing di Tokyo dan Nagoya. Pada tahun 2004, Dewa mengadakan konser di Korea Selatan, lalu kemudian ke Amerika Serikat untuk menggelar konser di Boston, Houston, San Fransisco dan Seattle. Pada tanggal 7 Mei 2004 Dewa juga mendapat undangan untuk mengadakan konser di Timor Leste dalam rangka Hari Kemerdekaan negara tersebut. Pada tanggal 15 Mei 2004, konser Dewa 19 digelar di Municipal Stadium, Dili dan disambut oleh 50.000 penonton. Angka tersebut merupakan jumlah penonton terbesar Dewa selama manggung di luar negeri. Keesokan harinya, saat hendak kembali ke Indonesia, personil Dewa didatangi oleh presiden Xanana Gusmao di koridor Aeroporto Internacional Presidente Nicolau Lobato. Pada Maret 2005, Dewa menggelar konser di kota Sydney dan Melbourne, Australia. Dewa 19 juga mengadakan konser di Singapura seusai menerima penghargaan khas dari Anugerah Planet Musik 2005 sebagai “The Most Genius Band”.

Album Republik Cinta (2006)
Dewa mulai serius menjajaki pasar internasional dengan ditanda tanganinya kontrak untuk 3 album dengan EMI  Music International Hong Kong yang  berlaku  per 1  Januari 2006.  Dewa 19  kemudianmengeluarkan album bertajuk Republik Cinta pada awal tahun 2006 dalam 2 versi, yakni untuk pasar Indonesia dan pasar internasional. Sebelum merilis album ini, pada tanggal 12 Desember 2005, Dewa dan EMI telah melempar singel berjudul “Laskar Cinta” di 150 radio di Indonesia. “Laskar Cinta” sendiri mengangkat isu terorisme dan kekerasan. terinspirasi oleh perseteruan Dewa dengan FPI beberapa waktu sebelumnya. Tulisan KH Abdurrahman Wahid di The New York Times, koran terkemuka di Amerika Serikat, telah mengantarkan nama Dewa 19 ke negara tersebut. Dewa mendapatkan penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas lagu “Warriors of Love” (versi bahasa Inggris “Laskar Cinta”) yang dinilai menyerukan perdamaian dan toleransi beragama. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh CEO LibForAll Foundation, Holland Taylor, di New York, Amerika Serikat. Dewa 19 menghabiskan biaya lebih dari setengah milyar untuk menggarap 11 video klip di album ini. Dewa 19 kemudian merilis VCD dan DVD Karaoke dari album Republik Cinta. Dewa juga membuat video klip “I Want to Break Free” untuk keperluan internasional. Video dari lagu milik band legendaris Queen ini juga diputar oleh jaringan Hard Rock Cafe di seluruh dunia, guna memperlebar kesempatan Dewa dikenal dunia.

Daftar lagu
 Laskar Cinta Chapter One
 Laskar Cinta Chapter Two
 Emotional Love Song
 Larut
 Sedang Ingin Bercinta
 Perasaanku Tentang Perasaanku Kepadamu
 Lelaki Pencemburu
 Lover's Rhapsody
 I Want to Break Free
 Flower in the Desert
 Live On
 Selimut Hati

 Personel   
Ahmad Dhani - Keyboard, Backing Vocal
Andra Junaidi - Guitar
Yuke Sampurna - Bass
Once - Lead Vocal
Tyo Nugros - Drum

Meskipun karier internasional mereka tidak kunjung terwujud, album Republik Cinta berhasil membuahkan penghargaan di SCTV Music Awards (2006) kategori "Album Pop Rock Terbaik" dan penghargaan AMI Awards 2006. kategori “Grup Rock Terbaik” dan “Album Rock Terbaik”. Tidak hanya itu, vokalis Dewa, Once juga meraih penghargaan sebagai “Penyanyi Solo Pria Terbaik” melalui proyek solonya. Album Republik Cinta sendiri terjual sebanyak 450 ribu keping selama 3,5 minggu. Pada bulan Maret 2006, album ini juga meraih sertifikat platinum di Malaysia. Pada tahun 2006 ini, Dewa juga dinobatkan sebagai “Duta Surabaya” atas kesuksesan dan prestasi mereka sebagai grup musik yang berasal dari Surabaya.

Album Kerajaan Cinta (2007)
Pada  tahun 2007, Dewa  merilis  album  berjudul  Kerajaan Cinta. Album  ini  memuat  2  buah  lagu
baru  yaitu “Dewi” dan “Mati Aku Mati”, sementara selebihnya merupakan lagu-lagu di album Republik Cinta dan lagu-lagu lama Dewa yang diremix atau direkam ulang. Lagu “Mati Aku Mati” diangkat untuk menjadi soundtrack film arahan Hanung Bramantyo, Kamulah Satu-Satunya, yang dibintangi oleh Nirina Zubir. Filmnya sendiri bercerita tentang pengorbanan dan kenekatan seorang penggemar fanatik Dewa 19. Pada tahun 2007 ini, Dewa 19 kembali harus kehilangan salah seorang personelnya, Tyo Nugros.Tyo Nugros (Drumer) keluar dari formasi Dewa 19 pada tahun 2007. Tyo keluar setelah sebelumnya ia sempat vakum dari kegiatan Dewa akibat menderita sakit pada kakinya yang mengharuskannya tidak bisa main drum untuk jangka waktu lama. Posisi drummer kemudian diberikan kepada Agung Yudha.

Daftar lagu
Dewi
Mati Aku Mati
Roman Picisan (New Version)Penghargaan
Separuh Nafas (New Version)
Kangen (New Version)
Angin (New Version)
Sedang Ingin Bercinta
Laskar Cinta Chapter One
Laskar Cinta Chapter Two
Emotional Love Song
Larut
Perasaanku Tentang Perasaanku Kepadamu
Lelaki Pencemburu
Selimut Hati

Dewa 19 menggelar konser besar-besaran di lima kota di Malaysia, yaitu: Kota Kinabalu, Kuching, Johor Bahru, Penang dan Kuala Lumpur selama bulan Desember 2007. Dewa kemudian melakukan konser di Stadion  Negara, Kuala  Lumpur. Dewa 19  mencetak  sejarah  musik di  Malaysia  dimana 
sebuah grup musik melakukan konser di lima kota besar di Malaysia dalam sebulan. Pada konser ini Dewa 19 menggandeng sejumlah penyanyi papan atas Malaysia di antaranya Ella dan Sheila Majid. Dewa juga membuatkan lagu khusus penggemarnya di Malaysia berjudul “Cintaku Tertinggal di Malaysia”. Selain itu, Dewa 19 terpilih menjadi ikon dari Celcom Bhd, salah satu perusahaan telekomunikasi raksasa Malaysia. Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar “The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa” oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia. Setelah cukup lama vakum, Dewa merilis singel berjudul “Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia”. Singel ini dimuat dalam album kompilasi The Best Of Republik Cinta Artists Vol. 1. Pengerjaan album kesempuluh Dewa mengalami kesulitan akibat masing-masing personel sibuk dengan karier solonya. Pada tahun 2009, Dewa 19 kembali merilis sebuah singel berjudul “Bukan Cinta Manusia Biasa” ciptaan Bebi Romeo.




Referensi : Dikutip dari berbagai media.